Lirik"Tak Seimbang" dari Iwan Fals ini dipublikasikan pada tanggal 21 November 2015 (7 tahun yang lalu) dan diciptakan oleh Roby.Lagu ini ada di dalam album Satu yang didistribusikan oleh label Musica Studio. Berikut cuplikan syair nyanyian / teks dari lagunya: "di saat kau menghilang menyimpan seribu kenangan / beri aku kesempatan / berjalan tanpa kamu apa dayaku / GanjarPranowo dilaporkan ke Bareskrim gegara membaca puisi yang baitnya dianggap menyinggung umat islam. Dimana terdapat kalimat yang mengandung unsu JudikaLyrics. "Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik Baik Saja". Andai aku bisa memutar waktu. Aku tak ingin mengenalmu. Mengapa ada pertemuan itu. Yang membuat aku mencintaimu. Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja. Trus mengingatmu. Memikirkanmu. TANGERANG Suasana duka masih menyelimuti keluarga besar Tokoh Nahdlatul Ulama, KH Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus. Pasalnya, sang istri tercinta Hj Siti Fatmah telah meninggal dunia di RSUD dr R Soetrasno Rembang, pukul 14.30 WIB, Kamis (30/6/2016). Fatmah merupakan istri dari kiai kharismatik KH Mustofa Bisri, Kisahmengenai Imam Abu Hanifah rah.a. sangat terkenal, bahwa selama empat puluh tahun beliau mengerjakan shalat Isya' dan Shubuh dengan wudhu yang sama. Ketika sahabatnya bertanya bagaimana beliau memiliki kekuatan untuk mengerjakan hal itu, beliau berkata, "Ini karena aku berdo'a dengan cara yang khusus melalui keberkahan nama-nama Allah.". Kuranglebih kalimat yang disampaikan Gus Mus waktu itu : “Umat muslim Indonesia harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, melalui dakwah wali - waliNya yang halus dan dapat diterima dengan baik, semula kita yang seharusnya beribadah berkiblat ke candi atau pura, dengan dakwah wali-waliNya kita bisa beribadah menghadap kiblat ka’bah kita”. . Gus Mus adalah seorang Kiai kharismatik yang sangat dekat dengan rakyat, melalui pemikiran-pemikirannya. Gus Mus juga termasuk Kiai yang aktif dan banyak memunculkan pemikiran-pemikiran dan dakwahnya melalui seni khususnya puisi. Di bawah ini adalah salah satu puisi yang menjadi masterpiece’ dari Gus Mus. Puisi ini menggambarkan kekritisan baliau untuk menyuarakan suara rakyat kepada pemerintahan saat itu orde baru. semoga bermanfaatKau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana Kau ini bagaimana? kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir aku harus bagaimana? kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai kau ini bagaimana? kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin plan aku harus bagaimana? aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimbung kakiku kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku kau ini bagaimana? kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya aku harus bagaimana? aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain kau ini bagaimana? kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai aku harus bagaimana? aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya kau ini bagaimana? kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah aku harus bagaimana? aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap wallahu a’lam bissawab kau ini bagaimana? kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku aku harus bagaimana? aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu kau ini bagaimana? kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis aku harus bagaimana? kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja kau ini bagaimana? aku bilang terserah kau, kau tidak mau aku bilang terserah kita, kau tak suka aku bilang terserah aku, kau memakiku kau ini bagaimana? atau aku harus bagaimana? 1987 Mustofa Bisri Gus Mus Puisi — Kiai Haji Mustofa Bisri alias Gus Mus merupakan penyair yang cukup aktif menulis puisi dan juga melukis. Puisi “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana” termasuk karya Gus Mus yang cukup fenomenal. Meski ditulis tahun 1987, puisi ini masih sangat relevan dengan kondisi sosio-kultural masyarakat Indonesia hari ini. Puisi Gus Mus satu ini mencoba untuk merepresentasikan geliat abu-abu pola pikir manusia dan hasil perenungan dan keresahan Gus Mus dalam membaca keadaan sumber daya masyarakat kita. Baiklah mari kita baca dan renungkan sejenak sajak-sajak gus mus, selamat membaca. “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana“ Kau ini bagaimana Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanyaKau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimanaKau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadaiKau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kakuKau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-planAku harus bagaimana Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakikuKau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu akuKau ini bagaimana Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwaKau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnyaAku harus bagaimana Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannyaAku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lainKau ini bagaimana Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saatKau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikaiAku harus bagaimana Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannyaAku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannyaKau ini bagaimana Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumahKau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanahAku harus bagaimana Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadiAku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam BisshowabKau ini bagaimana Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu akuKau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukkuAku harus bagaimana Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumuKau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa tergangguKau ini bagaimana Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwisKau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatisAku harus bagaimana Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marahKau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte sajaKau ini bagaimana Aku bilang terserah kau, kau tidak mauAku bilang terserah kita, kau tak sukaAku bilang terserah aku, kau memakikuKau ini bagaimana Atau aku harus bagaimana Rembang, 1987. Kau ini bagaimana?Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanyaKau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimana?Kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai Kau ini bagaimana?Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kakuKau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan Aku harus bagaimana?Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakikuKau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku Kau ini bagaimana?Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwaKau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya Aku harus bagaimana?Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannyaAku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lain Kau ini bagaimana?Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saatKau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai Aku harus bagaimana?Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannyaAku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya Kau ini bagaimana?Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumahKau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah Aku harus bagaimana?Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadiAku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bisshowab Kau ini bagaimana?Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu akuKau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku Aku harus bagaimana?Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumuKau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu Kau ini bagaimana?Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwisKau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis Aku harus bagaimana?Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marahKau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja Kau ini bagaimana?Aku bilang terserah kau, kau tidak mauAku bilang terserah kita, kau tak sukaAku bilang terserah aku, kau memakiku Kau ini bagaimana?Atau aku harus bagaimana? -1987-

gus mus aku harus bagaimana lirik